Mata Pelajaran Sejarah SD | Kerajaan Islam Di Indonesia Bagian Kedua


Mata Pelajaran Sejarah SD | Kerajaan Islam Di Indonesia Bagian Kedua
image : flickr.com

Melanjutkan pembahasan mengenai kerajaan Islam di Nusantara bagian kesatu , maka di sini saya melanjutkan kebagian keduanya.

1. Kerajaan Banten

Sejarah kerajaan Banten di mulai ketika Faletehan berhasil merebut wilayah Banten, Sunda kelapa dan Cirebon. Ketika di kerajaan Demak terjadi perebutan kekuasaan pada tahun 1522M maka Faletehan kemudian menyerahkan wilayah Banten kepada putranya yang bernama Hasanuddin. Sementara Faletehan sendiri kemudian memusatkan perhatiannya kepada wilayah Cirebon dan menyebarkan agama Islam di Gunung Jati Cirebon.
Diantara beberapa orang raja yang pernah memerintah di kerajaan Banten antara lain :
  • Pangeran Yusuf, Memerintah pada tahun 1570M.
  • Maulana Muhammad ( baru berusia 9 tahun ), ketika pada tahun 1596M gugur dalam usahanya menyerang Palembang.
  • Abdulmufakir ( diangkat menjadi raja ketika berusia 5 tahun ), untuk urusan pemerintahan di pegang oleh Mangkubumi Jayanegara.
2. Kerajaan Aceh

Pada awal abad ke-16 kerajaan Aceh merupakan kerajaan kecil dan berada di bawah kekuasaan kerajaan Pedir.
Diantara raja - raja yang pernah memerintah di kerajaan Aceh antara lain :
  • Sultan Ibrahim, pada masa pemerintahannya kerajaan Aceh melepaskan diri dari kerajaan Pedir. Kerajaan Aceh semakin maju karena wilayah Malaka di kuasai oleh bangsa Portugis sehingga para pedagang Islam dari Arab dan Gujarat mengalihkan perdagangannya ke Aceh.
  • Sultan Iskandar Muda, memerintah pada tahun 1607M - 1639M. Pada masa pemerintahannya kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaannya.
3. Kerajaan Ternate

Kerajaan terdiri berdiri pada abad ke-13M. Pada abad ke-14 kerajaan Ternate berubah menjadi kerajaan Islam.
Salah seorang raja dari kerajaan Ternate yang terkenal adalah Sultan Baabullah. Pada masa pemerintahannya kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya. Pada tahun 1575M, Sultan Baabullah berhasil mengusir bangsa Portugis dari wilayah Ternate Maluku. Sultan Baabullah sendiri bergelar Yang di pertuan di 72 pulau, dan pada masa pemerintahannya pula kerajaan Ternate meluaskan wilayahnya hingga ke Filipina.

4. Kerajaan Tidore

Kerajaan Tidore merupakan kerajaan Islam di wilayah Maluku. Suatu ketika kerajaan Tidore pernah berselisih dengan kerajaan Ternate. Hal tersebut bisa terjadi akibat politik adu domba yang di lakukan oleh bangsa Portugis dan bangsa Spanyol. Namun akhirnya hubungan kedua kerajaan tersebut kembali membaik bahkan kedua kerajaan itu bersama - sama berjuang mengusir bangsa Portugis dan Spanyol dari wilayah Maluku.

Salah seorang rajanya yang terkenal adalah Sultan Nuku. Pada masa pemerintahannya berjuang dengan gigih untuk mengusir bangsa Belanda dari wilayah Maluku. Wilayah kekuasaan kerajaan Tidore meliputi Halmahera, Seram, Kai, sampai ke wilayah Papua.

5. Kerajaan Makassar

Ada dua kerajaan besar di wilayah Sulawesi Selatan atau Makassar pada saat itu yakni kerajaan Goa dan kerajaan Tallo. Akhirnya kedua kerajaan itu bersatu dengan nama Goa-Tallo atau sebut juga Makassar. Ibukota kerajaan Makassar berada di Sombaopu.
Diantara raja - raja yang pernah memerintah, antara lain :
  • Raja Goa Daeng Manribia yang bergelar Sultan Alaudin. Sebagai Mangkubumi atau patihnya adalah raja Tallo Karaeng Matoaya dan bergelar Sultan Abdullah.
  • Sultan Hasanuddin , pada masa pemerintahannya kerajaan Makassar berhasil mencapai masa puncak kejayaannya.
6. Kerajaan Banjar

Pada abad ke-16 berkat bantuan dari kerajaan Demak, kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan berhasil menaklukan Daha (Sebuah kerajaan di pedalaman Kalimantan).
Banjar merupakan sebuah kerajaan Islam. Salah seorang rajanya yang cukup terkenal adalah Raden Samudra, yang kemudian setelah memeluk agama Islam berganti nama menjadi Sultan Suryanullah.

Demikianlah ulasan mengenai kerajaan Islam di Nusantara bagian kedua. Semoga bermanfaat dan terus semangat untuk belajar.

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post